Selamat datang di Website Resmi Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Pencegahan Pencemaran Industri Semarang
Kemenperin Pakai Teknologi Digital buat Pantau Polusi Udara Jakarta
24 Agustus 2023 10:08:52

Jakarta - Kementerian Perindustrian memanfaatkan teknologi khusus berbasis digital untuk memantau polusi udara di Jakarta. Tujuannya juga untuk menjaga kualitas udara di Jakarta.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan Jakarta, yang menjadi kota metropolis dan pusat industri, tengah berhadapan dengan tantangan kualitas udara sehingga dibutuhkan tindakan yang efektif dalam rangka menjaga kesehatan masyarakat sekaligus mendorong industri yang berkelanjutan. Oleh karena itu, diperlukan solusi teknologi inovatif untuk menangani masalah lingkungan yang kompleks tersebut.

"Sejalan dengan implementasi program prioritas pada peta jalan Making Indonesia 4.0, kami telah menginisiasi penerapan optimalisasi teknologi industri guna mewujudkan pembangunan sektor industri yang mandiri, berdaulat, maju, berkeadilan, dan inklusif," kata Agus dalam keterangan resminya, Kamis (24/8/2023).

Menperin menegaskan, pihaknya punya tanggung jawab besar untuk menjaga aktivitas pelaku industri manufaktur semakin minim emisi. "Selain komitmen dari sektor industri, mengurangi emisi merupakan sebuah keniscayaan dan sebuah keharusan yang harus menjadi komitmen bersama untuk diwujudkan," ujarnya.Menjawab tantangan tersebut, Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Doddy Rahadi menyampaikan bahwa keberhasilan penerapan program Making Indonesia 4.0 membutuhkan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan. "Guna membuktikan komitmen Kemenperin dalam upaya memantau kualitas udara sekaligus mendukung program Making Indonesia 4.0, Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Pencegahan Pencemaran Industri (BBSPJPPI) Semarang, selaku satuan kerja di bawah BSKJI telah memiliki inovasi teknologinya," papar Doddy.Alat tersebut dinamakan Adaptive Monitoring System (AiMS), sebagai produk inovatif yang berbasis IoT (Internet of Things) guna menyediakan data real time pada pemantauan kualitas udara. Produk yang sudah ada di pasaran ini menawarkan solusi teknologi pemantauan kualitas udara yang ekonomis sebagai jawaban atas masalah dan kebutuhan yang dihadapi oleh sektor publik, industri, laboratorium lingkungan, dan dalam memenuhi regulasi yang berlaku.

Selanjutnya, pada konteks pemenuhan regulasi pemantauan kualitas udara, AiMS juga telah menunjukkan kemampuannya dalam menjawab kebutuhan tentang Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU). ISPU merupakan adalah laporan kualitas udara kepada masyarakat untuk menerangkan seberapa bersih atau tercemarnya kualitas udara dan bagaimana dampaknya terhadap kesehatan setelah menghirup udara tersebut selama beberapa jam atau hari.

Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.14/MENLHK /SETJEN/KUM.1/7/2020 tentang ISPU, ISPU dihitung dari konversi konsentrasi pencemar sehingga diperoleh nilai indeks pencemar dalam angka dan warna yang lebih mudah diintepretasikan sebagai indikator kualitas udara.

Kepala BBSPJPPI, Sidik Herman menyampaikan bahwa AiMS merupakan produk buatan dalam negeri sebagai sistem mitigasi pencemaran lingkungan dan menjawab kebutuhan atas pemberlakuan ISPU. "AiMS pada parameter PM 2.5 menunjukkan ISPU Kota Jakarta pada angka 158. Disandingkan dengan PermenLHK tersebut, angka ini berarti menunjukkan kualitas udara sedang tidak sehat," ujarnya.

Lebih lanjut, Sidik juga menyampaikan bahwa AiMS telah dipasarkan ke dunia industri melalui skema ekosistem kerjasama dengan industri. Kemampuan pengukuran ISPU oleh AiMS menjadi salah satu bukti komitmen Kemenperin dalam kontribusinya memantau kualitas udara di ibu kota Indonesia.

"Dengan diterapkannya teknologi AiMS oleh BBSPJPPI di lingkungan Kemenperin dan sekitar kota Jakarta, kami berharap mampu memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kualitas ISPU. BBSPJPPI siap menjawab tantangan permasalahan polusi dan cemaran lingkungan di Jakarta maupun semua daerah, dan memberikan solusi bagi pelaku industri di seluruh Indonesia. Kepedulian dan kolaborasi dari semua pihak akan menjadi kunci dalam upaya kita bersama untuk menciptakan udara yang lebih bersih dan sehat untuk masyarakat," pungkas Sidik.

sumber: detik.com


LINK TERKAIT